Promo

Solusi kebutuhan dan konsultasi peralatan broadcast silakan kunjungi online marketplace kami di www.bukalapak.com dan https://belanjaqu.co.id/tokobroadcastindonesia Contact: 081282171239 PIN BB: 7D55B314

Rabu, 18 November 2015

Apa Yang Di Maksud Dengan Iris Pada Camcorder


Pada kesempatan kali ini saya akan memposting tentang materi apa yang di maksud dengan iris pada camcorder, sebelum mendefiniskannya pertama-tama kita harus memahami  tentang pencahayaan (Exposure) pada camcorder dan ini sangat erat kaitannya dengan lensa camcorder, untuk singkatnya apa yang dimaksud dengan exposure...?  pada saat kita merekam dengan menggunakan camcorder tentunya kita ingin mendapatkan gambar dengan hasil yang normal apa yang dimaksud normal disini yaitu hasil dari gambar yang kita rekam  mempunyai pencahayaan yang tidak gelap (under exposure) dan  sangat terang (Over exposure) dan ini harus diperhatikan oleh kita dalam menggunakan sebuah camcorder pada saat pengambilan gambar. Untuk itu kata harus mengetahui bagian dari pengaturan pencahayaan atau exposure dalam sebuah camcorder, bagian ini terdiri dari :

1. Iris /Aperture/Diafragma
2. Shutter speed
3. Gain
4. ND filter

Dari keempat Bagian tersebut saya akan fokus membahas bagian yang pertama yaitu Iris atau Aperture atau Diafragma. Pengertian Iris atau aperture atau diafragma adalah bagian dari lensa kamera yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kamera. untuk lebih jelasnya mari kita lihat gambar  lensa camcorder berikut ini:


Lensa Camcorder


Pada gambar terlihat bagian ring iris yang di tunjukan pada garis panah merah. Penggunaan istilah Iris atau Aperture atau Diafragma mempunyai pengertian yang sama, khusus untuk kamera video atau camcorder dan pada kamera- kamera televisi lainnya menggunakan istilah Iris, dan pada camera photo atau DSLR banyak menggunakan istilah Aperture atau diafragma. Bagi teman-teman mahasiswa dan teman- teman pelajar pada umumnya yang mau mengetahui dan mempelajari tentang kamera video (camcorder) tidak usah bingung dengan istilah-istilah ini, karena pada prinsipnya ketiga istilah ini (Iris,Aperture,Diafragma) mempunyai pengertian yang sama yaitu bagian dari lensa camcorder yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke kamera.

Untuk lebih memahaminya mari kita lihat urutan bilangan Iris yang terlihat pada skala ring iris pada sebuah lensa berikut ini :  1.9 - 2.8 - 4 - 5.6 - 8 - 11 -16
Pengertian dari urutan bilangan iris diatas bisa kita terjemahkan sebagai berikut, karena bukaan Iris diukur dalam satuan f-stop maka urutan bilangan diatas bisa kita tulis menjadi 
f-stop : f/1.9 - f/16. 

Artinya:
Lebih kecil nomor f-stop ( f/1.9) = bukaan diafragma besar
Lebih besar nomor f-stop (f/16) = bukaan diafragma kecil

Dari persamaan bilangan iris diatas bisa kita terjemahkan kedalam gambar berikut ini kita ambil contoh rentang f-stop dari f/1.9 - f/8 dari urutan bilangan iris.



ilustrasi dari iris
                                                       
                                                               f /1.9                     f/8
                                                 



Dari gambar bisa kita analogikan bahwa Iris seperti pupil mata kita yang bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar mungkin, lensa mengirim sinar maksimum ke dalam camcorder, sebaliknya kalau bukaan iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga cahaya yang masuk ke camcorder jadi sedikit. Pada camcorder ada dua pengaturan Iris yaitu Auto dan Manual, Apabila kita menggunakan pengaturan Auto maka camcorder yang akan mengendalikan Pengaturan Irisnya, sedangkan  apabila Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan memutar ring iris di lensa camcorder seperti yang di tunjukan pada garis panah merah  pada gambar lensa diatas dan kita juga akan melihat skala dari bilangan iris yang tertulis pada ring iris tersebut.

Demikian postingan singkat  yang saya buat, yaitu Apa yang di maksud dengan iris pada camcorder, mudah-mudahan bermanfaat. Sedangkan untuk bagian lainnya seperti shutter speed, Gain Dan ND Filter akan saya jelaskan pada postingan-postingan berikutnya.


Kamis, 12 November 2015

Apa kaitannya antara Focal length dan Optical zoom

Pada postingan kali ini saya akan membahas apa kaitannya antara Focal length dan Optical zoom pada camcorder, sebelum memasuki pembahasan saya akan mereview apa itu focal length dan optical zoom, definisi dari Focal length atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga panjang focal adalah jarak dari sebuah sensor kamera  ke inti sebuah optik lensa. Atau secara gampang focal length adalah kemampuan sebuah lensa untuk menangkap suatu objek. Baik objek lebar maupun objek sempit (mendetail) untuk ditangkap ke sensor & diolah oleh kamera.untuk lebih jelasnya lihat gambar lensa camcorder berikut ini :

Lensa Camcorder

Pada gambar terlihat salah satu jenis lensa camcorder yang mempunyai focal length dengan rentang 5.8 - 81.2 dari definisi focal length kita dapat lebih mengetahui bahwa nilai dari  5.8 merupakan jarak terdekat antara sensor kamera ke inti optik lensa dan itu berarti objek terlihat lebar pada LCD camcorder, sedangkan nilai 81.2 jarak terjauh antara sensor kamera ke inti optik lensa sehingga objek terlihat sempit (mendetail) pada LCD camcorder. dengan nilai focal length seperti terlihat pada gambar lensa camcorder diatas maka kita akan lebih memahami apa itu focal length dan apa kaitannya dengan optical zoom, untuk itu kita harus mendefinisikan terlebih dahulu apa itu optical zoom Optical zoom yaitu pembesaran gambar melalui optik lensa sehingga langsung dari lensa (optik) camcorder yang dipakai akibatnya walaupun di zoom gambar tidak akan pecah, dan yang jadi pertanyaan sekarang berapa nilai dari optical zoom pada lensa camcorder yang terlihat pada gambar diatas yang mempunyai rentang focal length 5.8 - 81.2 ........?

Untuk itu saya menggunakan rumusan matematika dasar untuk menentukan nilai dari optical zoom pada lensa camcorder diatas sebagai berikut,
Diketahui:
Nilai focal length 5.8 kita asumsikan FLB ( Focal lenght bawah )
Nilai focal length 81.2 kita asumsikan FLA ( Focal length atas)

Ditanyakan :
Berapa nilai Optical zoomnya (OZ) .............. ?

Jawab:
kita dapat merumuskan sebagai berikut
OZ = FLA / FLB, artinya Optical zoom dapat dicari dengan Nilai focal length atas dibagai dengan nilai focal length bawah.
OZ = 81.2 / 5.8
      = 14 X
dari rumusan yang saya buat diatas maka kita dapat mengetahui bahwa lensa dengan rentang focal length 5.8 - 81.2 mempunyai nilai optical zoom sebesar 14 kali ( 14 X ).

Dari hasil yang didapat dari perhitungan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila kita mempunyai lensa camcorder dan ingin mengetahui berapa sih kemampuan optical zoom dari lensa camcorder yang kita milikiyang paling utama yang  harus kita  lihat adalah  nilai rentang focal length dari lensa yang kita miliki dan dengan menggunakan perumusan yang saya buat maka dapat diketahui berapa nilai dari kemampuan optical zoom dari lensa yang kita miliki.

Demikian postingan singkat yang saya buat ini yaitu kaitan antara focal length dan optical zoom, mudah-mudahan bermanfaat.







Minggu, 08 November 2015

Cara Setting System Pada Kamera Sony PMW 300

Camcorder Sony PMW 300

















Menu Pengaturan Camcorder Sony PMW 300














Pada Gambar satu terlihat bentuk fisik dari camera recorder (Camcorder) Merk Sony PMW 300, Pada postingan  kali ini difokuskan pada pembahasan cara pengaturan sistem pada kamera Sony PMW 300, hal ini merupakan salah satu bagian terpenting untuk user ketahui sebelum melakukan perekaman. Nama dari Menu Pengaturan ini yaitu "Other" untuk mengaturnya  kursor kita arahkan ke System seperti yang terlihat pada gambar dua, dari Pengaturan sistem ini terlihat ada 5 sub pengaturan lagi yang harus kita tentukan:

1. Country
2. File system
3. HD/SD
4 XAVC/MPEG2
5. Format

1. Pada Pengaturan Country kita pilih PAL kenapa ?  karena PAL merupakan sistem Broadcast yang banyak di  gunakan di indonesia
2. File sistem pada kamera ini terdiri dari tiga yaitu : UDF( Universal Disk Format) menghasilkan file yang  ber ekstensi MXF, exFAT(Extended file allocation table) menghasilkan file ber ekstensi MXF, FAT (File alocation Table) Menghasilkan file ber ekstensi MP4. kita Pilih exFAT ( untuk penjelasan lebih lengkap akan di uraikan pada potingan selanjutnya...)
3. HD/SD, Kita Pilih Untuk menetukan kualitas gambar High Definition
4. XAVC/Mpeg2, Kita Pilih Mpeg2 kenapa ? karena Mpeg2 merupakan codec yang sudah banyak digunakan oleh software- Software editing yang nantinya akan memudahkan dalam post production.
5. Format yaitu pengaturan yang dilakukan untuk menetukan Frame rate, resolusi dan aspek ratio
pada pengaturan ini kita tentukan ( HD 422/1080/50i).

Untuk mengetahui apa itu Codec, Frame rate, Resolusi dan aspek ratio dapat di liat pada postingan saya sebelumnya yaitu mengenai teknologi high definition.